Namrole, SBS_Petrik Liligoly dan Ridwan G Lesbatta berhasil lagi mengharumkan nama Kabupaten Buru Selatan (Bursel) di tingkat Provinsi Maluku melalui Cabang Olahraga (Cabor) Karate pada Garuda Yaksa Tournament IV di Ambon, pada 15-17 September 2025 lalu.
Petrik Liligoly berhasil kembali meraih medali emas, dan Ridwan G Lesbassa kali ini berhasil menyabet medali perak. Prestasi ini sekaligus menandai pencapaian terbaik Kabupaten Bursel di cabor karate dalam ajang bergengsi tingkat provinsi.
Petrik Liligoly dan Ridwan G Lesbassa merupakan putra Desa Waeraman, Kecamatan Fena Fafan yang berhasil menoreh prestasi dan membawa pulang medali dari ke 26 atlet lainnya. Meski demikian, kehadiran seluruh atlet tetap menjadi kebanggaan bagi daerah.
Penampilan Petrik Liligoly yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dalam turnamen ini mendapat sorotan khusus. Mahasiswa Univeristas Pattimura Ambon ini, sukses mengalahkan seorang atlet internasional yang baru saja meraih gelar juara dunia pada World Karate Federation (WKF) di China, bahkan ditahun ini pula Petrik berhasil menyabet medali emas lagi, setelah sebelumnya bersama Ridwan G Lesbatta meraih medali emas pada piala ketua Pengcab Inkado Kota Ambon pada akhir Januari 2025 lalu. Kemenangan ini menjadikan Petrik sebagai salah satu atlet muda yang patut diperhitungkan di kanca nasional maupun internasional.
Bupati Bursel, La Hamidi memberikan apresiasi dan rasa bangga atas prestasi yang ditoreh kedua atlet karate Bursel tersebut. La Hamidi menyampaikan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah dari para atlet dan pelatih.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan seluruh masyarakat Kabupaten Bursel, saya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Petrik Liligoly dan Ridwan Lesbassa yang telah mengharumkan nama Bursel di tingkat provinsi,” ucap La Hamidi dalam sambutannya yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Bursel, Hadi Longa, Sabtu, 20 September 2025, di ruang rapat Sekda Bursel.
LHM menegaskan bahwa pemkab Bursel berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap pembinaan olahraga, khususnya cabang karate yang memiliki potensi besar. Menurutnya, prestasi ini menjadi motivasi bagi generasi muda Bursel untuk terus berjuang dan mengembangkan bakat mereka.
“Sebagai bentuk penghargaan terhadap pahlawan olahraga. Kami akan memberikan rekomendasi dan support bagi atlet-atlet berprestasi, baik dari segi pembinaan maupun masa depan mereka, sehingga olahraga di Kabupaten Bursel semakin berkembang,” kata Sekda.
Terpisah Sekretaris Federasi Olahraga Karate -Do Indonesia (FORKI) Kabupaten Bursel, Samsudin Tibi, dalam kesempatan itu memaparkan perjalanan kontingen sejak keberangkatan pada 14 September 2025 hingga kembalinya ke Bursel.
Ia menjelaskan bahwa dari total 26 atlet yang diberangkatkan, hanya dua yang berhasil meraih medali. Meski begitu, Tibi mensyukuri capaian para atletnya.
“Prestasi ini adalah bukti kerja keras semua pihak. Kami berharap ke depan pemkab lebih memperhatikan olahraga karate, khususnya dalam pembinaan bibit-bibit muda agar mereka semakin berkembang,” ujar pria yang akrab disapa Sam ini.
Tibi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Bupati, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora), dan Plt Sekda Bursel yang telah memberikan dukungan penuh sejak keberangkatan hingga kembalinya para atlet ke Bursel.
Adalah, pelatih karate Kabupaten Bursel, Stenly Tasidjawa, juga memberikan apresiasi kepada pemkab Bursel atas motivasi dan dukungan yang telah diberikan. Ia berharap prestasi ini menjadi langkah awal untuk menghadapi turnamen yang lebih bergengsi di masa mendatang.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian atlet kami. Ke depan, kami berharap dukungan dari pemerintah dapat lebih ditingkatkan, terutama pendanaan dan fasilitas latihan mengingat atlet kita terus bertambah,” kata Tasidjawa.
Sebagai pelatih, ia yakin dengan dukungan yang maksimal, para atlet karate Bursel dapat meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.
Petrik yang dihubungi via pesan whatsapp mengaku sangat bangga dengan prestasi yang berhasil diraihnya lagi.
"Saya sangat bangga, kali ini bisa meraih medali emas lagi dan tak menyangka bisa mengalahkan juara dunia WKF, "tutur Petrik yang sudah mengikuti olah raga Karate sejak masih di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) ini.
Sebagai anak petani, Liligoly yang sudah semester 3 ini, berharap Pemkab Bursel bisa lebih lagi memperhatikan para atlet lebih khusus karate.
Pantauan media ini, rombongan atlet karate Bursel tiba di Pelabuhan Namrole pada Jumat, 19 September 2025, siang. Mereka didampingi oleh Sekretaris FORKI Kabupaten Bursel, Samsudin Tibi, Pelatih Karateka, Stenly Tasidjawa, serta Sekretaris Dispora Muhlisin Arfa.
Setibanya di pelabuhan, mereka disambut langsung oleh Kadispora Bursel, Reinhard Tasane, beserta jajaran pemkab. Sayangnya, Petrik Liligoly tidak bisa hadir dalam penyambutan karena masih berada di Kota Ambon untuk mengikuti serangkaian tes dan kegiatan lain.
Sesudah penyambutan di pelabuhan, rombongan bergerak menuju Kantor Bupati Bursel untuk melakukan pertemuan dengan Plt Sekda Kabupaten Bursel, Hadi Longa, yang mewakili Bupati Bursel, La Hamidi. (Yul)
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!