Namrole, SBS_Paska KM Cantika Lestari 5E rusak selama sebulan. Akhirnya KM Cantika Lestari 5E akan kembali melayari transportasi laut masyarakat Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
“Dari hasil koordinasi kami dengan pihak PT Darma Indah pada 15 September 2025 kemarin, mereka mengkonfirmasikan bahwa jika tidak ada kendala, Cantika 5E bisa beroperasi kembali pada hari Kamis, sesuai rute yang telah ditetapkan sebelumnya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Syarifudin Sowakil, kepada Suara Buru Selatan, Selasa, 16 September 2025, di ruang kerjanya.
Dia menjelaskan penyebab KM Cantika Lestari 5E selama ini tidak bisa beroperasi lantaran terjadi kerusakan pada pompa oli yang mengakibatkan kapal tidak bisa berlayar sejak beberapa pekan terakhir. Suku cadang yang dibutuhkan untuk perbaikan dikirim langsung dari Jepang dan baru tiba di Ambon awal pekan ini dan langsung dilakukan perbaikan secara intensif agar kapal dapat kembali melayani masyarakat tepat waktu.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Dharma Indah Corneles Mailuhu menjelaskan bahwa kepastian beroperasinya KM Cantika Lestari 5E itu didapat dari hasil koordinasi Dishub dan pimpinan.
"Diupayakan untuk hari Kamis esok, semoga tidak ada kendala dalam perjalanan sparepart sampai ke Ambon. Tapi kami tetap berupaya untuk melayani masyarakat Bursel, " ujar Corneles.
Mewakili PT Dharma Indah pria yang akrab disapa Neles ini juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Bursel akibat terputusnya transportasi laut ke Bursel.
“Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Bursel atas terganggunya pelayanan selama ini. Biasanya, jika ada kapal yang bermasalah, kami selalu siapkan kapal pengganti. Namun kali ini kami benar-benar tidak memiliki cadangan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar pelayanan kembali normal dan mohon dukungan doa dari seluruh masyarakat,” tutur Mailuhu.
Corneles juga turut memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa kerusakan pompa oli dan gearbox menjadi penyebab utama tertundanya pelayanan KM. Cantika Lestari 5E. Kondisi ini diperparah dengan tidak tersedianya kapal pengganti.
KM Cantika Lestari 7A Susul Cantika 5E Layari Bursel
Dia mengaku untuk memperkuat konektivitas transportasi laut di Bursel selain KM. Cantika Lestari 5E, satu kapal lainnya, Cantika Lestari 7A, juga bakal menyusul KM Cantika Lestari 5E.
“Kapal Cantika 7A rencananya akan mulai berangkat dari Bitung hari Kamis mendatang, kemudian dalam pekan depan sudah bisa beroperasi melayani masyarakat Bursel. Untuk tahap awal, rute yang disetujui adalah Ambon – Namrole – Leksula – Namrole – Ambon, dan selanjutnya Ambon – Namlea – Namrole, sebelum kembali lagi ke Ambon,” kata Syarifudin.
Sowakil menjelaskan kedua kapal ini akan beroperasi pada hari yang berbeda, agar kebutuhan transportasi laut dapat terlayani secara merata. Namun, jadwal pasti keberangkatan masih menunggu pembicaraan lanjutan dengan pihak PT Darma Indah.
“Yang pasti mereka akan berlayar di hari yang berbeda. Untuk Cantika 5E tetap mengikuti jadwal dan rute yang sudah ditetapkan sejak awal, sementara Cantika 7A masih dalam tahap pembahasan, karena berkaitan dengan perhitungan bisnis dan komersialisasi,” tutur Sowakil.
Dia menuturkan, saat ini, KM. Cantika Lestari 7A masih dalam tahap akhir administrasi, yaitu pengurusan izin operasional. Kapal ini sebelumnya selesai docking di Bitung dan dijadwalkan mulai beroperasi pekan depan, dengan rute awal Namrole – Leksula – Ambon.
Ia berharap, dengan beroperasinya KM. Cantika Lestari 5E dan menyusulnya KM Cantika Lestari 7A, distribusi barang dan mobilitas masyarakat Bursel menuju Ambon dan wilayah sekitarnya kembali lancar. Ia juga meminta dukungan penuh dari seluruh pihak, termasuk masyarakat, agar pelayanan transportasi laut terus membaik.
“Kami akan terus berjuang agar konektivitas Bursel semakin baik. Semoga dengan hadirnya dua kapal ini, kebutuhan transportasi masyarakat bisa terpenuhi dan perekonomian daerah semakin berkembang,” ucap Sowakil.
Ia mengatakan berbagai upaya telah dilakukan pihaknya agar akses transportasi laut ke Bursel tidak terputus namun ada keterlambatan yang terjadi lebih bersifat teknis dan komersial.
“Ada dua faktor yang memengaruhi, yaitu keterbatasan jumlah kapal dan perhitungan bisnis pihak swasta. Meski begitu, kami tidak pernah berhenti berupaya untuk terus menghadirkan transportasi laut yang memadai bagi masyarakat Bursel,” ujar pria yang akrab disapa Dino ini. (Yul)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!