Namrole, SBS_Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel), La Hamidi, mengatakan bantuan logistik dari Pemerintah Kabupaten Bursel kepada korban banjir bandang, di Kecamatan Ambalau, pada Minggu, 29 Juni 2025 kemarin, yang merendam tujuh desa bersamaan untuk pertama kalinya, saat ini tengah dipersiapkan untuk segera disalurkan.
"Tadi pagi sebelum saya ke Namlea, saya sudah memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera mempersiapkan bantuan logistik. Nantinya pendistribusian bantuan logistik akan disesuaikan dengan cuaca saat ini, " tutur La Hamidi, kepada Suara Buru Selatan, via telepon selulernya, Senin, 30 Juni 2025.
Bupati menyebut, Pemkab Bursel tetap mengambil langkah cepat penanggulangan bencana, tentunya dengan memperhatikan kondisi cuaca.
"Mudah-mudahan cuaca ini segera membaik sehingga kita bisa ke sana untuk mendistribusikan bantuan, " ujar LHM.
La Hamidi mengaku sudah menghubungi Camat Kecamatan Ambalau, untuk mendata berapa rumah yang terdampak banjir bandang. Agar Pemkab Bursel juga bisa mempersiapkan logistik. Sehingga saat kita ke sana, tidak ada yang dapat dan ada yang tidak mendapatkan bantuan. Apalagi kapasitas muat untuk ke sana kita belum tahu kita akan menggunakan transportasi apa.
Ia mengaku pihak OPD terkait penanggulangan bencana di Kabupaten Bursel telah mendapatkan instruksi untuk segera menindaklanjuti banjir bandang yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Ambalau.
"OPD tersebut seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan," kata orang nomor satu di Fuka Bipolo ini.
la Hamidi menjealskan, musibah tidak bisa kita hindari tapi kita bisa berikhtiar. Kedepan Pemkab akan membentuk tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang seharusnya sudah beberapa bulan sebelum ini dibentuk.
Sehingga kedepannya sebelum bencana, tanggap darurat sudah siap di sana. Kalau kondisi cuaca seperti ini kita juga terkendala dalam mendistribusikan logistik. Meski demikian, Pemkab serius menanggapi kondisi bencana tersebut.
Adalah Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ambalau, Inspektur Dua (IPDA) Edwin Tahapary menyebut intensitas hujan pada Minggu, 29 Juni 2025 pukul 19.00 malam hingga Senin, 30 Juni 2025 pukul 07.00 WIT telah menyebabkan sungai di Desa Siwar dan Elara meluap dan menyebabkan banjir bandang perdana terparah, yang telah merendam tujuh desa secara bersamaan di Kecamatan Ambalau.
"Lima desa yang parah yakni Desa Siwar, Desa Elara, Desa Lumoy, Desa Selasih dan Desa Ulima, yang 95 persen rumah warga terendam, " kata Edwin.
Sementara dua desa yakni Desa Kampung Baru dan Masawoy juga terendam tapi tidak terlalu mengenai rumah penduduk. Hingga kini situasi masih siaga 1, dimana untuk perempuan dan anak-anak malam ini diungsikan ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari banjir susulan, karena saat ini hujan masih turun di Kecamatan Ambalau, meskipun sempat mereda.
Pria dengan satu balok emas di pundak ini menuturkan, banjir bandang ini tidak ada korban jiwa, namun warga sangat membutuhkan bantuan karena masyarakat masih menggunakan kayu bakar untuk memasak, dengan adanya banjir bandang masyarakat kesulitan untuk menyediakan makanan.
"Bantuan pangan, pakaian serta makanan siap saji untuk anak, serta selimut dan obat-obatan sangat diperlukan saat ini," ujar Kapolsek.
Saat ini PLN di Ambalau masih padam, karena tertimpa pohon yang tumbang dan Ambalau dalam kondisi kegelapan dan komunikasi terputus saat ini.
Hingga berita ini terbit, Kepala BPBd Bursel Abas Tamher mengaku belum mendapat data korban banjir bandang yang valid.
"Data korban masih dalam pengumpulan oleh kades dan camat. Sementara terkendala situasi cuaca yang ekstrem, " ujar Abas. (Yul)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!