Keterbatasan Fiskal, Pemprov Maluku Siap Ambil Alih Jalan Lingkar Ambalau

Waesama,SBS_Keterbatasan fiskal yang melanda Kabupaten Buru Selatan (Bursel) membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) siap ambil alih jalan lingkar Ambalau.

Pemprov Maluku dibawah kepemimpinan Gubernur Hendrik Lewerissa menegaskan komitmennya untuk mengambil alih jalan lingkar Ambalau. 

"Jalan lingkar Ambalau itu sebenarnya status jalannya itu jalan kabupaten, tetapi karena ruang fiskal Kabupaten Bursel sangat kecil, jadi nanti kami akan ambil alih, " ujar Gubernur Hendrik Lewerissa, kepada wartawan, Sabtu, 22 November 2025, seusai peletakan batu pertama pondasi Masjid Al'Munawarah, Desa Pohon Batu, Kecamatan Waesama. 

Ia menjelaskan, karena itulah Pemprov Maluku saat ini mengajukan pinjaman dana ke PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Salah satunya adalah membangun infrastruktur, di Batabual, lingkar Ambalau, Inamosol di Seram Barat, Piru menuju Luhu- Iha Waesala dan beberapa tempat yang lain. 

Lewerissa mengaku, kalau pinjaman itu disetujui oleh PT SMI akan betul-betul digunakan untuk pembangunan yang telah direncanakan secara baik. 

"Kami tidak mau meminjam tanpa perencanaan. Kami mau meminjam dengan mempersiapkan perencanaan yang matang terlebih dahulu  dan semua mekanisme dan prosedur formal telah kami lewati termasuk mengkonsultasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Jadi saya mohon didoakan dan dukungan berbagai pihak, " tutur HL. 

Alumni Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Ambon ini menuturkan, kalau ada pihak-pihak tertentu yang memandang negatif terhadap upaya Pemprov mengambil pinjaman, itu hak mereka. Tapi yang pasti jangankan provinsi, negara yang kaya pun melakukan pinjaman. Pinjaman itu bukan sesuatu yang mudharat atau haram. Itu menjadi salah apabila pinjaman itu disalah kelola dan diperuntukan untuk program yang tidak direncanakan. 

"Apalagi program yang direncanakan Provinsi Maluku untuk pinjaman itu terkait kepentingan masyarakat yang sifatnya mendesak, kedua berpengaruh kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan berdampak pada kemajuan daerah terutama soal ketahanan pangan dan ketiga harus berdampak. Kalau kita bangun sesuatu namun tidak berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah buat apa kita bangun, buat apa kita bangun,, " kata Hendrik. (Yul)