Namrole,SBS_Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel) turut memperingati peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke 80 tahun 2025, yang dibingkai dalam upacara di dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Gerson Eliaser Selsily
Dalam kesempatan itu, Wabup membacakan amanat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia (RI) Abdul Mu'ti, yang menegaskan kembali posisi sentral guru dalam pembangunan bangsa.
"Momentum ini bukan sekadar seremonial, tetapi penegasan kembali atas tugas mulia yang diemban Guru dalam mencerdaskan anak bangsa, membentuk karakter, dan menjaga masa depan Indonesia," kata Mendikdasmen.
Tahun ini, peringatan HGN mengangkat tema "Guru Hebat, Indonesia Kuat." Menteri menyebut tema tersebut bukan sekadar slogan, tetapi bentuk hubungan langsung antara kualitas guru dan kekuatan bangsa. "Kami percaya, tidak ada Indonesia kuat tanpa guru hebat," ujar Abdul.
Dalam amanat tersebut dijabarkan tiga karakter utama guru masa kini meliputi; Mengajar dengan hati, yakni menanamkan nilai luhur Pancasila selain transfer ilmu.
Adaptif terhadap teknologi, tanpa meninggalkan kearifan lokal. Tergerak untuk berinovasi, menjadikan kelas sebagai ruang inspirasi dan tanpa diskriminasi.
Pemerintah pusat (Pempus) juga tengah memfinalisasi kebijakan besar Sentralisasi Tata Kelola Guru dan Tenaga Kependidikan, yang dinilai monumental dalam menciptakan pemerataan kualitas guru di seluruh Indonesia. Kebijakan ini disusun bersama DPR dan kementerian/lembaga terkait.
Selsily menyampaikan dalam amanat tersebut juga dijelaskan bahwa sentralisasi memiliki tiga tujuan utama :
Pertama, kesejahteraan merata, termasuk pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tambahan Penghasilan (Tamsil) yang lebih seragam dan tepat waktu.
Kedua, redistribusi guru yang adil, sehingga sekolah di berbagai daerah termasuk 3T dapat memperoleh guru kompeten sesuai standar nasional.
Ketiga, penyelesaian status guru honorer secara struktural dan jangka panjang agar seluruh guru memiliki kepastian karier.
Wabup dua periode ini mengaku kebijakan sentralisasi, Kemendikdasmen juga menetapkan tiga program prioritas pendidikan di tahun 2025. Pertama, Wajib Belajar 13 Tahun, untuk memastikan tidak ada anak yang putus sekolah hingga jenjang menengah.
Kedua, peningkatan mutu vokasi, termasuk penguatan SMK Pusat Keunggulan, kerja sama industri 4.0, dan sertifikasi kompetensi global.
Ketiga, penguatan literasi dan karakter, melalui distribusi 1,5 juta buku bacaan bermutu dan revitalisasi bahasa daerah.
Upacara HGN di Bursel dihadiri ketua DPRD, perwakilan TNI–Polri, pimpinan OPD, ketua PGRI Buru Selatan, serta para guru dan siswa dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.
Peringatan HGN ke 80 ditutup dengan penyerahan penghargaan bagi sejumlah Guru berprestasi dilanjutkan pemotongan kue sebagai bentuk penghormatan kepada para pendidik yang terus berkomitmen menjaga masa depan bangsa serta pementasan tarian dan atraksi para siswa di setiap tingkatan. (Yul)

Post a Comment
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!