![]() |
Foto: Ketua DPC GMNI Biak Numfor, Wilfreno. |
Ketua DPC GMNI Biak Numfor, Wilfreno, Minggu (06/07/2025) menegaskan bahwa Kongres ini bukan sekadar agenda struktural, tetapi medan tempur ideologis yang harus diselamatkan dari segala bentuk pengkhianatan terhadap cita-cita perjuangan rakyat.
"GMNI dilahirkan sebagai kekuatan ideologis, bukan alat kekuasaan. Kongres di Bandung harus menjadi momentum untuk menyegarkan kembali semangat perlawanan, semangat ideologi, dan semangat persatuan yang diwariskan Bung Karno," tegas Wilfreno.
Ia menyebut Bandung bukan sekadar lokasi, tetapi simbol perlawanan historis yang sangat relevan dengan semangat GMNI. Kota itu, menurutnya, adalah tempat yang tepat untuk membangkitkan kembali ruh perjuangan organisasi.
Empat Sikap Tegas DPC GMNI Biak Numfor
Dalam pernyataan resminya, GMNI Biak menegaskan empat sikap utama menjelang Kongres XXII:
1. Dukungan Penuh: Menyatakan kesiapan total untuk menyukseskan Kongres XXII GMNI di Bandung sebagai forum sah dan konstitusional untuk merumuskan arah ideologi, regenerasi kepemimpinan, dan konsolidasi perjuangan organisasi.
2. Menolak Intervensi Eksternal: Menegaskan bahwa kongres adalah forum kader ideologis yang berdaulat, bukan alat suksesi elite. Oleh karena itu, segala bentuk sabotase, intervensi politik praktis, dan infiltrasi kepentingan luar harus dilawan.
3. Menolak Cabang Fiktif: Menolak keras keberadaan cabang-cabang fiktif yang tidak memiliki legitimasi kaderisasi dan hanya digunakan untuk merekayasa suara serta menciptakan kekisruhan.
4. Seruan Persatuan: Mengajak seluruh cabang GMNI di Indonesia untuk bersatu di atas dasar ideologi, bukan terjebak pada fanatisme struktural.
"Kongres bukan ajang perebutan jabatan. Kongres adalah medan ideologis yang akan menentukan ke mana arah perjuangan GMNI ke depan. Ini saatnya kembali pada garis massa rakyat, bukan kepentingan elite," tambah Wilfreno.
GMNI Harus Kembali Menjadi Kekuatan Pembebas
Lebih jauh, Wilfreno menekankan bahwa keberhasilan Kongres XXII adalah tanggung jawab seluruh kader untuk mengembalikan GMNI sebagai kekuatan pembebas, bukan pelengkap demokrasi semu.
"Dari timur Indonesia, kami menyuarakan tekad: GMNI harus kembali menjadi kekuatan pembebas! Kongres ini akan mencatat sejarah: siapa pejuang, siapa pengkhianat!" tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Wilfreno menyerukan semangat perjuangan yang membara:
"Persatuan adalah kekuatan. Kongres adalah forum perjuangan. GMNI adalah rumah bersama!"
Merdeka! GMNI Jaya! Marhaen Menang! (SBS-L)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!