Close
Close

Harga Cabai Rawit Tembus 200 Ribu

Namrole, SBS
Harga cabai rawit di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) awal pekan ini tembus 200 ribu rupiah/kilo. 

Pantauan media ini, harga cabai rawit yang di jual di pedagang pasar unit, di pasar Namrole bervariasi, mulai dari 120,130 sampai yang termahal 200 ribu rupiah / kilo. Harga ini tergolong cukup tinggi, pada pekan sebelumnya harga cabai rawit berada di kisaran 100 ribu/kilonya. 


"Kenaikan harga cabai rawit sampai tembus 200 ribu /kilo ini baru saja terjadi. Hal ini di duga karena karena panas berlebihan akibat kemarau berkepanjangan di Unit Kabuoaten Buru, " ujar Rio Santoso, salah satu pedagang di Pasar Unit, Namrole, Senin, 30 Oktober 2023, di Namrole. 


Santoso mengaku pihaknya memperoleh cabai rawit dari Kabupaten Buru, tepatnya di Unit. Itu pun di dapat dari tangan kedua, karena tidak di dapat dari petani cabai rawit. Dengan harga cabai rawit yang terus meroket, membuat konsumen cabai rawit juga mengurangi konsumsi cabai rawit. 


"Saya berharap pada Pemkab Bursel khususnya kepada dinas Pertanian untuk dapat menunjang pertanian, sehingga bila terkendala pasokan dari Unit, masih bisa tertangani oleh petani di Bursel, sehingga dapat menekan lonjakan harga, " tutur Rio. 


Menurutnya, dengan kondisi iklim Bursel yang sedikit berbeda dengan Kabupaten Buru. Bila hal ini mendapatkan perhatian dari dinas pertanian, tentunya harga komoditas tidak terlalu mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Sebab, kalau di Kabupaten Buru itu panas tidak ada hujan, sementara di Kabupaten Bursel meski panas, tetapi masih ada hujan walaupun sedikit. 


Selain cabai rawit harga sayur buncis juga mengalami kenaikan 100 persen. Di mana sebelumnya di jual 25 ribu/kilo, kini harganya sudah mencapai 50 ribu/ kilo. 


Pantauan wartawan media ini, akibat kenaikan harga yang cukup tinggi, ketersediaan cabai rawit dan buncis juga tak banyak. Kalaupun ada di tingkat pedagang itu pun dengan jumlah yang tak terlalu banyak. 


Salah satu pedagang yang namanya enggan di publikasikan mengaku, pihaknya terpaksa harus menaikkan harga jual cabai rawit karena saat di beli dari pihak ke dua harganya pun sudah mencapai 100 ribu/kilo. 


Dirinya pun mengaku, hanya mencari untung 20 ribu/kilo, tapi keuntungan ini tidak serta merta bisa di dapat. Karena daya beli konsumen juga menurun, akhirnya cabai rawit yang di jual juga mengering, dan membuat konsumen tidak terlalu tertarik untuk membeli, meskipun sudah di kasih harga lebih murah. (Yul)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post