Close
Close

Transparansi Pelayanan: Rutan Ambon Jelaskan Hak Pembebasan Bersyarat ke Keluarga WBP

Ambon - Dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon terus berinovasi melalui penyampaian informasi prosedur Pembebasan Bersyarat (PB) kepada keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini berlangsung di ruang layanan kunjungan Rutan Ambon, Kamis (19/06/2025), dengan pendekatan yang edukatif dan humanis.


Petugas pelayanan secara langsung memberikan penjelasan mengenai ketentuan dan tahapan pengusulan PB, mulai dari syarat administratif, serta penilaian perilaku Pembinaan Narapidana hingga alur proses verifikasi oleh pihak yang berwenang. Informasi ini disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami agar keluarga WBP dapat memahami secara utuh dan tidak menimbulkan kesalahpahaman terkait hak-hak WBP.


Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Rutan Ambon dalam memberikan pelayanan prima serta menciptakan sistem pemasyarakatan yang terbuka, akuntabel, dan partisipatif.


“Pelayanan informasi ini menjadi bagian dari strategi pembinaan berbasis keluarga. Semakin banyak keluarga yang memahami prosedur dan mendukung WBP dari luar, maka semakin besar pula keberhasilan program reintegrasi sosial yang kita jalankan,” jelas Ferdika.

Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan keluarga memiliki peran strategis dalam mendorong motivasi perubahan perilaku WBP selama menjalani masa pidana. Oleh karena itu, keterbukaan dan edukasi kepada keluarga menjadi kunci penting dalam menciptakan suasana pemasyarakatan yang kondusif dan mendukung tujuan pembinaan.


Selain itu, lanjutnya, dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Rutan Ambon berharap dapat membangun kepercayaan publik, memperkuat sinergi antara petugas dan keluarga WBP, serta mewujudkan pelayanan pemasyarakatan yang profesional, humanis, dan berbasis pada nilai-nilai keadilan restoratif.


Sementara itu salah satu keluarga WBP, Yuli diselah-selah kegiatan itu turut, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas layanan yang diberikan. Menurutnya, informasi yang selama ini belum sepenuhnya jelas kini dapat dipahami dengan baik berkat komunikasi langsung dengan petugas.


“Sebagai keluarga, kami sangat terbantu. Sekarang kami tahu apa yang harus disiapkan, dan bagaimana mendampingi dari luar. Ini membuat kami merasa lebih dekat dan tidak ditinggalkan dalam proses pembinaan,” ujar Yuli. (S-R)


Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post